Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Ulasan Puisi Lama

Judul Puisi: Rindu tidak Bertepi Bait 1:  Bait pembuka langsung menancapkan tema rindu yang mendalam.  Penggunaan metafora "sungai yang meluap" dan "lautan duka" sangat efektif dalam menggambarkan intensitas emosi penyair.  Imaji yang kuat tercipta, membuat pembaca seakan merasakan kepedihan yang sama. Bait 2:  Bait ini menghadirkan kontras antara janji yang telah diucapkan dengan kenyataan yang pahit.  Penggunaan metafora "embun pagi yang lenyap"  menunjukkan sifat sementara dan rapuhnya harapan.  Kata "sunyi" memperkuat suasana kesepian dan kehilangan. Bait 3:  Bait ini mengungkap kedalaman emosi penyair yang terpatri dalam hati.  Meskipun secara fisik terpisah, ikatan batin tetap kuat.  Penggunaan kata "terdalam" dan "selamanya" menegaskan keabadian perasaan. Bait 4:  Bait penutup memberikan nuansa harapan dan kerelaan.  Doa yang dipanjatkan menunjukkan sikap pasrah dan keyakinan akan kuasa Tuhan.  Kata "suci"  me...

Puisi Lama

Rindu tidak Bertepi Rinduku membuncah, bagai sungai yang meluap, Menenggelamkan hati dalam lautan duka yang tetap. Bayangmu menjelma dalam setiap mimpi yang datang, Menghantui kalbu, hingga jiwa terasa remuk redam. Bulan purnama bersaksi, atas janji yang telah terucap, Namun kini sirna, bagai embun pagi yang lenyap. Langkahku terhenti, di persimpangan jalan yang sunyi, Mencari jejakmu, yang hilang ditelan waktu yang berlalu. Rasa ini terpatri, dalam sanubari yang terdalam, Meskipun raga terpisah, namun hati tetap terpaut selamanya. Doa selalu terpanjat, memohon ridho Ilahi, Agar kita bersatu dalam keabadian cinta yang suci.

Ulasan Cerita Rakyat

Judul: Ulasan Cerita Rakyat "Malin Kundang" Sinopsis: "Malin Kundang" adalah cerita rakyat dari Sumatera Barat, Indonesia. Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak bernama Malin Kundang yang tumbuh dalam kemiskinan. Karena desakan ekonomi, Malin memutuskan untuk pergi merantau mencari keberuntungan. Setelah bertahun-tahun, Malin berhasil menjadi orang kaya dan menikahi seorang putri. Ketika ia kembali ke kampung halamannya, Malin menolak mengakui ibunya yang sudah tua karena malu dengan latar belakangnya yang miskin. Sang ibu yang kecewa dan marah mengutuk Malin, sehingga ia berubah menjadi batu. Ulasan: Tema: Tema utama dari cerita "Malin Kundang" adalah tentang bakti kepada orang tua dan akibat dari ketidakpatuhan serta ketidaksetiaan. Cerita ini menekankan pentingnya menghormati dan mengakui orang tua, tanpa memandang keadaan ekonomi atau status sosial. Tokoh dan Karakterisasi: a. Malin Kundang: Sebagai tokoh utama, Malin digambarkan sebagai anak yan...